Monday, December 22, 2008

SDLC (System Development Life Cycle)

Kita coba belajar lagi tentang SDLC biar tidak ada step-step yang ketinggalan kalo kita mau membangun suatu sistem baru(istirahat dulu dari kerjaan yakkk.. refeshing sebentar:D)

Ada beberapa metode untuk pengembangan suatu sistem diantaranya : Traditional SDLC(System Development Life Cycle), Rapid Application Development(RAD), Prototyping, Joint Application Development (JAD), End-User Development(EUD), Outsourcing, Object-Oriented Development(OOD) dll

Traditional SDLC merupakan metode yang digunakan untuk mengembangkan suatu sistem। SDLC sendiri adalah framework untuk memanage proses pengembangan suatu sistem. Dengan mengacu pada metode SDLC ini diharapkan output yang dihasilkan merupakan sistem yang berkualitas tinggi yang dapat memenuhi/melebihi harapan customer dan sesuai dengan waktu dan biaya yang telah diperkirakan.

Tahapan-tahapan dari SDLC
1. PLANNING
- Mendefinisikan bisnis problem dan scope nya berdasar user requirement
- Mengidentifikasikan dan memastikan kelayakan dari project baik dari sisi ekonomi, organisasi, technical, resource dan jadwal
- Menentukan jadwal project secara detail beserta staff projectnya(resource management).
- Launching Project(pengumuman resmi)

2. ANALYSIS
- Mempelajari business proses dan struktur dari sistem yang didinginkan
- Membuat prototype berdasar user requirement
- Menetapkan prioritas dari requirement-requirement yang ada.
- Mengidentifikasikan masalah-masalah pada sistem yang telah ada dan mencari solusi yang selanjutnya digunakan sebagai perbaikan dari sistem yang telah berjalan saat ini.

3. DESIGN
- Mengkonversikan solusi yang disarankan ke dalam spesifikasi system
- Membuat desain arsitektur dari aplikasi
- Membuat desain user interface
- Membuat desain integrasi dari database ke aplikasi
- Membuat prototype dari desain secara detail
- Mebuat desain dan integrasinya dengan sistem control

4. IMPLEMENTATION
- Mengimplementasikan rancangan-rancangan logical ke dalam kegiatan sebenarnya dari sistem yang akan dibangun/dikembangkan
- Mengetest dan memverifikasi sistem yang dihasilkan dan memastikan bahwa semua modul berfungsi dengan baik dan sesuai dengan user requirement dengan cara menjalankan 1 life cycle dari proses. tidak hanya melakukan Unit Testing(Testing per unit)
- Konversi Data Lama ke sistem baru jika diperlukan
- Menginstall system baru dan memberi pelatihan pada user(user training) berdasar user manual yang telah dibuat

5. MAINTENANCE
- Menjaga sistem baru agar tetap berjalan dengan baik
- melakukan upgrade untuk meningkatkan kemampuan system beserta dokumen-dokumen yang berkaitan

Tuesday, December 16, 2008

Teknik Pengkabelan UTP

Komputer dapat berhubungan dengan komputer lain/jaringan lain karena adanya perlatan jaringan komputer yang disebut Network Interface, yang bisa berupa ethernet card maupun modem। sebelum menghubungkan perangkat tersebut harusnya kita tentuin dulu . koneksi tipe apa yang mau kita gunakan.

Teknik pengkabelan untuk mengkoneksikan perangkat kita ada 2 tipe

A. Tipe straight-through (Straight)
Tipe ini digunakan jika kita ingin menghubungkan komputer ke hub/switch/router

Konfigurasi kabel untuk tipe straight, Ujung A dan Ujung B mempunyai urutan sebagai berikut :
1. white-orange
2. orange
3. white-green
4. blue
5. white-blue
6. green
7. white-brown
8. brown

B. Tipe Crossover(Cross)
Tipe ini digunakan jika kita ingin menghubungkan Komputer ke komputer, hub ke hub atau Router ke router

Konfigurasi kabel untuk tipe cross, Ujung A mempunyai urutan sebagai berikut :
1. white-orange
2. orange
3. white-green
4. blue
5. white-blue
6. green
7. white-brown
8. brown

Konfigurasi kabel untuk tipe cross, Ujung B mempunyai urutan sebagai berikut :
1. white-green
2. green
3. white-orange
4. blue
5. white-blue
6. orange
7. white-brown
8. brown

Setelah kita tentuin tipe yang kita pilih, maka komponen-komponen yang harus kita siapin selanjutnya adalah :
1. Ethernet Card
Device ini harus diperiksa lagi, apa komputer yang kita pakai ethernet card nya on-board atau ngga.kalo nggak yach mestinya harus beli donk:)

2. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel ini murah koq ga mahal(wah...jd inget pas skripsi ya...kenangan tak terlupa:D, beli kabel ke pasar genteng, beli UTP sepanjang2nya, beli Crimping Tool, bikin kabel sendiri, bikin LAN sendiri)

3. Konektor RJ-45(Register Jack)
Konektor ini menghubungkan kabel UTP ke ethernet card

4. Crimping Tool
Alat ini seperti tang yang memasukkan bagian-bagian dari kabel UTP ke dalam pin2 di konektor RJ-45

5. LAN Tester
Kalo yang ini sifatnya optional sich..tanpa alat ini pun bisa koq.
LAN Tester ini mempunyai 8 pasang LED Indicator yang bs berkedip-kedip bergantian yang berfungsi untuk mengindikasikan kalo kabel2 yang dah kita rancang itu terkoneksi dengan baik.